Alun-alun Tanjungbalai Diresmikan, Pj Gubernur Sumut Berharap Bisa Menjadi RTH
alun alun tanjungbalai diresmikan pj gubernur sumut berharap bisa menjadi rth
“Ini adalah pengalaman saya pertama kalinya ke Kota Tanjungbalai. Salah satu program dari Provinsi Sumut adalah membangun desa, menata kota. Salah satu penerapan dari program tersebut adalah melalui penyediaan ruang publik berbentuk alun-alun yang dapat diakses oleh semua lapisan masyarakat dengan aman dan nyaman,” ujar Hassanudin.
Mantan Pangdam I Bukit Barisan itu berharap agar Pemerintah Kota Tanjungbalai mengalokasikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk pemeliharaan rutin alun-alun. Selain itu, dia juga berpesan kepada seluruh masyarakat Kota Tanjungbalai untuk menjaga kebersihan alun-alun ini dan menggunakan tempat tersebut untuk hal-hal positif.
“Jadi bukan hanya sebagai public space, juga sebagai ruang terbuka hijau bagi kota yang kita cintai ini,” tambah Hassanudin, yang turut hadir bersama Pj Ketua TP-PKK Provinsi Sumut, Dessy Hassanudin.
Hassanudin meminta komitmen dari Pemko Tanjungbalai untuk menjaga kebersihan dan keindahan alun-alun ini. Menurutnya, pembangunan alun-alun di Kota Tanjungbalai yang menggunakan APBD Pemprov Sumut dilakukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan tempat bermain, berwisata, dan rekreasi dengan kualitas lingkungan yang sehat.
“Alun-alun Kota Tanjungbalai berperan dalam mendefinisikan karakter dan berperan sebagai aset bagi suatu kota. Ukuran sebuah kota dapat ditemukan salah satunya kualitas ruang publik yang dimiliki,” paparnya.
Alun-alun Kota Tanjungbalai, yang dibangun pada 2023 dengan menggunakan dana APBD Provinsi, diharapkan menjadi ikon atau simbol kota yang berbudaya, modern, dan inklusif. Hassanudin berharap, masyarakat dapat menjaga dan memanfaatkan alun-alun ini sebagai tempat pertumbuhan ekonomi UMKM.
Walikota Tanjungbalai, Waris Tholib, menyampaikan, alun-alun ini dulunya bernama Lapangan Pasir dan menjadi ikon Kota Tanjungbalai dengan dibangunnya ikon kerang. “Kota Tanjungbalai dikenal dengan sebutan kota ‘korang’ atau kerang. Alun-alun ini menjadi salah satu tempat pertumbuhan ekonominya UMKM,” ucapnya.
Waris Tholib juga menyayangkan belum adanya pembangunan pondok pesantren dan Lapangan Merdeka. Untuk itu, pihaknya mengajak masyarakat membangun pondok pesantren dan telah menyiapkan lahan 5 hektare untuk pembangunan Lapangan Merdeka, dengan tujuan mewujudkan Kota Tanjungbalai yang bersih, berprestasi, religius, indah, dan harmonis. (hutajulu/hm17)